Site icon Feste Patronali

Mitos dan Legenda di Balik Festival-Festival Dunia

Mitos Festival Dunia

Mitos dibalik Festival di Dunia – Festival bukan hanya tentang perayaan atau hiburan semata; di balik banyak festival terkenal di dunia, terdapat mitos dan legenda yang kaya akan makna. Cerita-cerita ini tidak hanya membentuk cara masyarakat merayakan suatu acara, tetapi juga memberikan gambaran tentang budaya, kepercayaan, dan nilai-nilai yang dipegang teguh oleh suatu bangsa. Mari kita telusuri beberapa festival terkenal dunia dan mitos atau legenda yang mengiringinya.

1. Holi – Festival Warna dari India

Holi, festival warna yang dirayakan dengan penuh keceriaan, adalah salah satu festival terbesar di India. Setiap tahun, orang-orang saling melemparkan bubuk warna cerah dalam perayaan yang penuh kebahagiaan. Namun, di balik perayaan ini terdapat sebuah mitos yang berasal dari cerita legendaris.

Legenda Holi: Kisah Prahlad dan Holika

Menurut mitos Hindu, Holi merayakan kemenangan kebaikan atas kejahatan. Cerita ini bermula dari kisah Raja Hiranyakashipu pg soft yang memiliki seorang putra bernama Prahlad. Sang raja adalah seorang penguasa yang jahat dan percaya dirinya lebih kuat dari dewa-dewa. Namun, Prahlad, yang merupakan seorang pengikut setia Dewa Vishnu, menentang ayahnya.

Raja Hiranyakashipu mencoba berbagai cara untuk membunuh Prahlad, salah satunya dengan membakar putranya hidup-hidup. Holika, saudara perempuan raja yang memiliki kemampuan melindungi dirinya dari api, menawarkan diri untuk duduk dalam api bersama Prahlad. Namun, berkat berkah Dewa Vishnu, Holika justru terbakar, sementara Prahlad selamat. Holi, dengan permainan warna yang cerah, menggambarkan kemenangan Prahlad yang selamat dari ancaman dan keburukan.

2. Dia de los Muertos – Hari Orang Mati dari Meksiko

Dia de los Muertos atau “Hari Orang Mati” adalah festival yang dirayakan di Meksiko pada tanggal 1 dan 2 November. Meskipun terdengar seperti perayaan yang suram, festival ini justru dipenuhi dengan warna-warni, musik, dan kebahagiaan. Ini adalah waktu untuk mengenang dan merayakan hidup orang yang telah meninggal.

Legenda Dia de los Muertos: Catrina, Sang Penghuni Dunia Kematian

Salah satu ikon yang paling dikenal dalam festival ini adalah La Catrina, seorang sosok tengkorak perempuan yang mengenakan gaun mewah. La Catrina diciptakan oleh seniman terkenal José Guadalupe Posada pada awal abad ke-20 sebagai simbol ketidaksamaan sosial dan kemewahan yang hanya bersifat sementara. Dalam cerita rakyat Meksiko, La Catrina mewakili dunia kematian yang tidak bisa dihindari, meskipun seseorang berusaha semewah apapun dalam hidupnya.

Pada Dia de los Muertos, keluarga mengundang roh-roh leluhur mereka untuk kembali ke dunia melalui altar-altar yang dihiasi dengan foto, makanan, dan bunga marigold. Dalam tradisi ini, La Catrina hadir sebagai pengingat bahwa kematian adalah bagian alami dari kehidupan, dan kita harus menghormati dan merayakan mereka yang telah pergi.

3. Oktoberfest – Festival Bir dari Jerman

Oktoberfest adalah festival bir terbesar di dunia yang diadakan setiap tahun di Munich, Jerman. Meskipun lebih dikenal karena birnya yang melimpah, Oktoberfest memiliki mitos dan sejarah yang menarik di balik asal-usulnya.

Legenda Oktoberfest: Pernikahan Putra Kerajaan

Oktoberfest pertama kali diadakan pada tahun 1810 untuk merayakan pernikahan Putra Ludwig dari Bavaria dan Putri Therese dari Sachsen-Hildburghausen. Pada saat itu, sebuah perayaan besar diadakan di luar kota Munich untuk menghormati pasangan kerajaan baru tersebut. Acara ini berlangsung selama lima hari dan diakhiri dengan perlombaan kuda.

Rakyat Munich sangat menikmati perayaan tersebut, dan akhirnya menjadi tradisi tahunan yang berkembang menjadi festival bir terbesar di dunia. Hingga kini, perayaan ini berlangsung selama 16-18 hari, dengan ribuan pengunjung dari berbagai penjuru dunia.

4. La Tomatina – Festival Tomat dari Spanyol

La Tomatina adalah festival yang sangat terkenal di Spanyol, di mana ribuan orang saling melempar tomat di jalanan. Meskipun festival ini terkesan sangat kekanak-kanakan, ada sebuah mitos menarik yang menyertai asal-usulnya.

Legenda La Tomatina: Pertarungan di Festival

Mitos ini bermula pada tahun 1945, ketika sekelompok pemuda yang hadir di sebuah festival lokal di Buñol, Spanyol, bertengkar di pasar. Dalam kekacauan tersebut, mereka secara tidak sengaja mulai melemparkan tomat dari gerobak pasar ke orang-orang di sekitar mereka. Tak lama kemudian, pertempuran tomat ini menjadi semakin besar, dan tradisi melempar tomat akhirnya berkembang menjadi festival tahunan.

Beberapa orang menganggapnya sebagai perayaan kegembiraan dan pembebasan, meskipun banyak yang percaya bahwa pertempuran ini juga memiliki simbolisme tertentu tentang menghancurkan kebencian dan perselisihan dengan cara yang penuh tawa dan kekacauan.

5. Songkran – Tahun Baru Thailand dengan Air

Songkran adalah festival Tahun Baru yang dirayakan di Thailand pada bulan April. Salah satu tradisi yang paling terkenal adalah saling menyiramkan air. Namun, lebih dari sekadar permainan air, festival ini memiliki makna dan mitos yang mendalam.

Legenda Songkran: Kemenangan Dewa terhadap Iblis

Menurut legenda, Songkran merayakan kemenangan dewa-dewa atas iblis yang menguasai bumi. Pada zaman dahulu, konon ada sebuah iblis yang mengirimkan panas terik yang sangat menyiksa umat manusia. Namun, Dewa Phra Phuttha Sihing turun dari surga dan mengalahkan iblis tersebut dengan air suci.

Tradisi menyiramkan air pada saat Songkran adalah cara untuk membersihkan diri dari keburukan dan dosa-dosa masa lalu, serta mendapatkan berkat dan keberuntungan di tahun yang baru. Air juga dianggap sebagai simbol dari penyucian dan penyembuhan.

6. Upacara Obon – Festival Arwah di Jepang

Obon adalah festival Jepang yang dirayakan untuk menghormati arwah leluhur yang kembali ke dunia pada waktu tertentu setiap tahun. Pada festival ini, keluarga Jepang membersihkan kuburan, menyalakan lampion, dan mengadakan tarian Bon Odori untuk menyambut roh-roh leluhur mereka.

Legenda Obon: Kembali dari Dunia Kematian

Cerita yang paling dikenal di balik Obon adalah legenda dari zaman kuno tentang seorang pemuda bernama Obon. Obon adalah seorang anak yang sangat peduli dengan ibunya yang sudah meninggal. Suatu hari, dia menerima pesan dari ibunya dalam mimpi yang mengatakan bahwa rohnya akan kembali ke dunia untuk satu hari saja. Karena itu, masyarakat Jepang merayakan Obon sebagai waktu di mana arwah para leluhur kembali, dengan berbagai upacara yang menunjukkan rasa hormat dan terima kasih.

Kesimpulan

Mitos dan legenda yang mengiringi festival-festival dunia memberikan dimensi yang lebih dalam terhadap perayaan tersebut. Mereka bukan hanya sekadar tradisi, tetapi juga merupakan cara masyarakat untuk menceritakan kisah-kisah penting dalam sejarah mereka. Melalui festival-festival ini, kita dapat memahami lebih banyak tentang nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh berbagai budaya, dan bagaimana mereka menghidupkan kembali kisah-kisah kuno untuk diwariskan kepada generasi berikutnya.

Exit mobile version